Perbedaan Keramik dan Granit untuk Rumah: Panduan Memilih yang Tepat

Memilih material lantai untuk rumah bukanlah perkara sepele. Lantai berfungsi bukan hanya sebagai pijakan, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan suasana, kenyamanan, dan estetika sebuah ruang. Dua material yang paling sering dibandingkan adalah keramik dan granit. Keduanya memiliki tampilan menarik, harga variatif, dan tingkat kekuatan yang berbeda, sehingga pemilihannya sering menimbulkan dilema bagi pemilik rumah.

Agar pilihan Anda semakin tepat, artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai beda keramik dan granit, dari proses pembuatan, karakteristik, hingga kelebihan serta kekurangannya. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menyesuaikan material lantai sesuai kebutuhan setiap ruangan di hunian Anda.

1. Perbedaan Dasar Keramik dan Granit

Meski sekilas tampak mirip, keramik dan granit memiliki perbedaan mendasar dari sisi bahan baku dan proses pembuatan.

Keramik

Keramik dibuat dari campuran tanah liat, pasir, serta bahan-bahan tambahan lain yang kemudian dipress dan dibakar pada suhu tertentu. Permukaannya dilapisi oleh glazur sehingga memiliki tampilan mengkilap atau matte. Lapisan glazur inilah yang menentukan motif, warna, dan tingkat kilap keramik.

Granit

Granit yang digunakan sebagai lantai terdiri dari dua jenis: granit alam dan granit homogeneous (homogeneous tile). Pada hunian modern, jenis yang paling sering digunakan adalah granit homogeneous yang dibuat dari campuran mineral alami seperti feldspar, kuarsa, dan kaolin yang dipress pada tekanan sangat tinggi lalu dibakar pada suhu ekstrem. Proses ini menghasilkan material yang lebih keras dan padat dibanding keramik.

2. Tampilan dan Estetika

Keramik

Keramik unggul dalam variasi motif dan warna. Anda bisa menemukan keramik dengan desain minimalis, motif marmer, hingga motif kayu. Tampilan keramik sangat cocok untuk rumah yang ingin menonjolkan unsur dekoratif dengan harga terjangkau.

Namun, karena motifnya berada pada permukaan glazur, seiring waktu tampilan keramik dapat memudar—terutama jika sering terpapar gesekan atau pembersihan menggunakan bahan kimia kuat.

Granit

Granit memiliki tampilan yang lebih natural, elegan, dan mewah. Motif serta warnanya terlihat lebih mendalam karena seluruh tekstur material menyatu sampai ke bagian dalam, bukan hanya pada permukaan.

Kilau granit yang halus menciptakan kesan premium sehingga banyak digunakan di area seperti ruang tamu, foyer, hingga lantai hotel.

3. Kekuatan dan Ketahanan

Keramik

Keramik cukup kuat untuk kebutuhan rumah tinggal. Namun, keramik cenderung lebih rapuh dibanding granit. Jika terjatuh benda berat, keramik mudah retak atau pecah. Lapisan glazurnya juga rentan tergores.

Keramik tahan air, tetapi bagian bawahnya bisa menyerap air dalam kondisi tertentu sehingga tidak disarankan untuk area outdoor yang sering terkena cuaca ekstrem.

Granit

Granit jauh lebih kuat, padat, dan tahan gores. Itulah mengapa granit sering digunakan pada area dengan mobilitas tinggi, seperti ruang tamu, dapur, atau bangunan komersial.

Selain itu, granit memiliki tingkat penyerapan air yang lebih rendah, sehingga lebih aman untuk area basah seperti kamar mandi atau teras.

4. Permukaan dan Tekstur

Keramik

Keramik memiliki permukaan halus dan rata berkat lapisan glazur. Namun, beberapa jenis keramik licin saat terkena air. Ada juga keramik dengan permukaan kasar (keramik lantai outdoor), tetapi jenis ini tidak memberikan kesan mewah seperti granit.

Granit

Permukaan granit lebih solid dan memiliki tingkat kilau alami. Ada beberapa pilihan finis seperti glossy, matte, dan doff. Permukaan granit juga lebih stabil dan tidak mudah berubah warna meski terpapar matahari.

5. Pemasangan dan Perawatan

Pemasangan Keramik

Keramik mudah dipasang dan tidak membutuhkan teknik khusus. Tukang bangunan biasa pun umumnya sudah menguasai pemasangannya. Waktu pemasangan relatif cepat dan biaya pengerjaan lebih terjangkau.

Untuk perawatan, keramik cukup dibersihkan dengan air dan pembersih lantai biasa.

Pemasangan Granit

Pemasangan granit memerlukan ketelitian lebih tinggi. Hal ini karena granit memiliki tingkat kepadatan tinggi sehingga pengerjaannya lebih sulit dan berat. Selain itu, pemasangan granit idealnya menggunakan tukang yang berpengalaman agar hasilnya rapi dan presisi.

Perawatan granit sebenarnya mudah, tetapi untuk menjaga kilau alaminya, terkadang perlu melakukan polish atau perawatan khusus dalam jangka waktu tertentu.

6. Harga Keramik vs Granit

Keramik

Keramik terkenal lebih ekonomis. Rentang harganya mulai dari yang sangat murah hingga menengah, tergantung motif dan kualitasnya. Keramik ideal untuk renovasi dengan anggaran terbatas.

Granit

Harga granit lebih tinggi karena proses pembuatannya lebih kompleks dan kualitasnya lebih premium. Namun, granit memberikan nilai jangka panjang karena lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.

7. Penggunaan Terbaik di Rumah

Untuk memaksimalkan fungsi masing-masing material, berikut rekomendasi area penggunannya:

Keramik Cocok untuk:

  • Kamar tidur

  • Ruang keluarga

  • Kamar mandi (bagian dinding)

  • Ruang makan

  • Area dengan aktivitas sedang

  • Proyek rumah dengan anggaran terbatas

Granit Cocok untuk:

  • Ruang tamu

  • Foyer atau area penyambutan

  • Kitchen set atau countertop

  • Kamar mandi (lantai maupun dinding)

  • Tangga

  • Area komersial

8. Mana yang Lebih Baik: Keramik atau Granit?

Jawabannya tergantung kebutuhan. Jika Anda menginginkan lantai ekonomis dengan motif beragam dan mudah dipasang, keramik adalah pilihan tepat. Namun, jika Anda mencari material lantai yang kuat, premium, dan tahan lama, granit jelas lebih unggul.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan memahami perbedaan mendalam antara keramik dan granit, Anda dapat menyesuaikan pilihan berdasarkan anggaran, estetika yang diinginkan, dan kebutuhan tiap ruangan.

support person

Jika Rekan Alit memiliki keluhan dan masukan untuk Manajemen Omahalit, jangan sungkan untuk menghubungi kami.

Better Living for Today and Tomorrow