Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa tergantikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap rumah tangga memerlukan air untuk minum, memasak, mandi, mencuci pakaian, hingga membersihkan rumah. Namun, tidak semua air yang terlihat jernih dapat dikatakan benar-benar bersih dan aman. Untuk itu, penting bagi kita memahami ciri-ciri air bersih yang layak digunakan agar kesehatan keluarga tetap terjaga.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang karakteristik air bersih, mengapa penting mengenali kualitas air, serta bagaimana cara sederhana menguji kebersihan air di rumah.
Mengapa Air Bersih Itu Penting?
Air yang tidak bersih dapat menjadi sumber berbagai penyakit seperti diare, kolera, disentri, hingga infeksi kulit. World Health Organization (WHO) bahkan mencatat bahwa air tercemar merupakan penyebab utama dari berbagai wabah di negara berkembang. Di Indonesia sendiri, banyak kasus penyakit yang disebabkan oleh penggunaan air yang tidak layak konsumsi atau pakai.
Air yang bersih dan layak harus memenuhi standar kualitas tertentu, baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologis. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri air bersih bisa menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa air yang Anda gunakan tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Ciri-Ciri Air Bersih untuk Rumah Tangga
Berikut adalah beberapa ciri air bersih yang ideal untuk digunakan di rumah tangga:
1. Bening dan Tidak Berwarna
Air bersih secara fisik tampak jernih dan tidak berwarna. Jika air terlihat keruh, memiliki warna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan, besar kemungkinan terdapat partikel padat tersuspensi atau zat kimia berbahaya.
2. Tidak Berbau
Air yang sehat tidak memiliki bau menyengat. Bau amis, bau kaporit yang terlalu tajam, atau bau seperti belerang merupakan indikasi adanya kontaminasi bakteri, logam berat, atau zat kimia lainnya. Jika air berbau tidak sedap, sebaiknya jangan digunakan sebelum difilter atau diuji lebih lanjut.
3. Tidak Berasa
Air bersih seharusnya tidak memiliki rasa apa pun. Jika terasa pahit, asam, atau asin, bisa jadi air tersebut tercemar oleh bahan kimia atau logam berat seperti timbal dan arsenik.
4. pH Netral (6,5–8,5)
Kadar keasaman air atau pH ideal untuk air rumah tangga adalah antara 6,5 hingga 8,5. Air dengan pH di bawah atau di atas rentang ini dapat bersifat korosif dan berbahaya bagi tubuh maupun peralatan rumah tangga.
5. Tidak Mengandung Zat Berbahaya
Air bersih seharusnya tidak mengandung zat logam berat, pestisida, nitrat, atau bakteri patogen seperti E. coli. Pemeriksaan laboratorium atau penggunaan alat uji kualitas air bisa membantu mengetahui kandungan ini.
6. Tidak Menimbulkan Endapan
Air bersih tidak meninggalkan endapan putih, kerak, atau lumpur setelah dibiarkan beberapa saat. Endapan biasanya merupakan hasil dari kandungan zat besi, mangan, atau kapur (kalsium) dalam jumlah tinggi.
7. Tidak Menyebabkan Iritasi atau Alergi
Jika setelah menggunakan air terjadi iritasi pada kulit atau mata, itu bisa jadi tanda bahwa air mengandung bahan kimia atau mikroorganisme berbahaya. Reaksi alergi atau gatal-gatal adalah indikasi awal yang harus diperhatikan.
Cara Sederhana Mengetahui Kebersihan Air di Rumah
Untuk rumah tangga, Anda bisa melakukan beberapa langkah awal berikut untuk mengecek kualitas air:
-
Gunakan Gelas Bening: Isi air dalam gelas bening dan amati apakah ada partikel atau perubahan warna.
-
Tes Bau dan Rasa: Cium dan coba sedikit air tersebut. Jika terasa atau tercium aneh, waspadalah.
-
Gunakan Alat Uji Kualitas Air: Kini tersedia alat uji air portabel yang bisa mengukur pH, TDS (Total Dissolved Solids), dan kontaminan lainnya.
-
Konsultasi dengan Laboratorium Air: Jika ragu, Anda bisa membawa sampel air ke laboratorium untuk diuji secara lengkap.
Sumber Air Bersih yang Direkomendasikan
Air bersih bisa berasal dari berbagai sumber, namun tidak semuanya aman tanpa pengolahan. Beberapa sumber air yang umum digunakan:
-
Air Sumur: Harus dicek secara berkala karena rawan kontaminasi, terutama jika dekat septic tank.
-
Air PAM/PDAM: Sudah melalui proses penyaringan, namun terkadang masih perlu disaring kembali di rumah.
-
Air Hujan: Bisa digunakan jika ditampung dan disaring dengan benar, meski tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi langsung.
-
Air Kemasan Galon: Umumnya aman, namun tetap pastikan keaslian dan kebersihan tempat penyimpanan.
Tips Menjaga Kualitas Air Bersih di Rumah
-
Gunakan filter air atau saringan untuk menyaring kotoran dan kontaminan dari air sebelum digunakan.
-
Rutin bersihkan bak penampungan air minimal 1 bulan sekali.
-
Pastikan saluran air dan pipa tidak bocor atau berkarat.
-
Jauhkan sumber air dari septic tank, limbah dapur, atau saluran pembuangan.
-
Didihkan air untuk konsumsi langsung agar bakteri dan virus mati.
Mengetahui dan memastikan ciri air bersih sangat penting untuk menjamin kesehatan seluruh anggota keluarga. Air yang tampak jernih belum tentu aman, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda fisik, bau, rasa, dan pH-nya. Gunakan cara-cara sederhana untuk memeriksa kebersihan air atau konsultasikan pada ahli jika diperlukan. Jangan ragu untuk berinvestasi dalam sistem penyaringan air di rumah, karena kesehatan berawal dari air yang layak dan bersih.