Memiliki anak yang shalih merupakan dambaan setiap orang tua. Dalam Islam, anak shalih bukan hanya menjadi penerus keluarga, tetapi juga menjadi ladang pahala yang terus mengalir bahkan setelah orang tuanya wafat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shalih.” (HR. Muslim).
Namun, memiliki anak shalih tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan usaha, doa, dan amalan khusus yang dilakukan sejak sebelum menikah, saat mengandung, hingga setelah anak lahir dan tumbuh besar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang amalan yang bisa dilakukan untuk mendapat keturunan shalih menurut tuntunan Islam.
1. Memulai dari Niat dan Pilihan Pasangan yang Baik
Amalan pertama dimulai jauh sebelum anak lahir, yakni dalam memilih pasangan hidup. Islam menekankan pentingnya memilih pasangan yang baik agamanya. Rasulullah SAW bersabda: “Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian pula bagi wanita, dianjurkan untuk menerima lamaran laki-laki yang baik agamanya. Pasangan yang sama-sama beriman dan bertakwa akan menjadi fondasi kuat bagi hadirnya anak-anak yang shalih.
2. Memperbanyak Doa untuk Anak Shalih
Doa adalah senjata utama seorang Muslim. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak doa para nabi yang memohon keturunan yang shalih, di antaranya:
-
Doa Nabi Zakaria:
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38). -
Doa Nabi Ibrahim:
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shalih.” (QS. Ash-Shaffat: 100).
Membiasakan diri membaca doa-doa ini baik sebelum menikah, saat hamil, maupun setelah anak lahir adalah ikhtiar spiritual agar Allah menganugerahkan keturunan yang shalih.
3. Menjaga Kehalalan Rezeki
Salah satu faktor penting agar doa dikabulkan dan anak tumbuh menjadi shalih adalah dengan menjaga kehalalan rezeki. Makanan, minuman, dan nafkah yang diberikan kepada keluarga harus berasal dari sumber yang halal.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim).
Anak yang tumbuh dari rezeki halal akan memiliki hati yang bersih, mudah menerima kebaikan, dan jauh dari maksiat. Sebaliknya, jika nafkah berasal dari yang haram, maka akan memengaruhi akhlak dan perilaku anak.
4. Membiasakan Membaca Al-Qur’an
Sejak dalam kandungan, orang tua dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Suara lantunan ayat-ayat suci dapat menjadi pengaruh positif bagi janin. Setelah anak lahir, membiasakan membaca Al-Qur’an di rumah akan menciptakan suasana religius yang membekas pada hati anak.
Anak-anak yang tumbuh dengan lingkungan Qur’ani akan lebih mudah mencintai agama, rajin beribadah, serta memiliki akhlak yang baik.
5. Mengajarkan Tauhid dan Akhlak Sejak Dini
Ketika anak mulai tumbuh, orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik mereka dengan benar. Pendidikan tauhid dan akhlak adalah prioritas utama.
Sebagaimana Luqman memberi nasihat kepada anaknya dalam Al-Qur’an:
“Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).
Selain tauhid, ajarkan pula akhlak mulia seperti jujur, sopan santun, menghormati orang tua, dan peduli terhadap sesama.
6. Menjadi Teladan yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Mereka akan lebih mudah mencontoh perbuatan orang tuanya daripada sekadar mendengar nasihat. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan dalam ibadah dan akhlak.
Jika orang tua rajin shalat berjamaah, gemar bersedekah, serta berkata lembut, maka anak akan meniru hal tersebut. Sebaliknya, jika orang tua sering lalai beribadah atau berkata kasar, anak pun akan cenderung mengikuti.
7. Memperbanyak Sedekah dan Amalan Kebaikan
Sedekah tidak hanya mendatangkan keberkahan dalam rezeki, tetapi juga dapat menjadi jalan agar Allah SWT mengaruniakan anak yang shalih. Sedekah membuka pintu doa mustajab, membersihkan harta, dan menghadirkan ketenangan dalam rumah tangga.
Selain sedekah, perbanyak pula amalan kebaikan lain seperti istighfar, shalat sunnah, dan dzikir. Amalan ini akan menjadi wasilah terkabulnya doa orang tua.
8. Menciptakan Lingkungan Islami di Rumah
Lingkungan rumah sangat memengaruhi perkembangan anak. Rumah yang penuh dengan doa, dzikir, bacaan Qur’an, serta suasana kekeluargaan yang harmonis akan melahirkan anak-anak yang tenang, patuh, dan shalih.
Hindari kebiasaan buruk di rumah seperti pertengkaran, ucapan kasar, atau tontonan yang tidak mendidik. Gantikan dengan aktivitas positif seperti shalat berjamaah, membaca kisah para nabi, atau mendengarkan kajian islami.
Kesimpulan
Amalan untuk mendapat anak yang shalih bukanlah perkara instan. Dibutuhkan niat yang tulus, doa yang terus dipanjatkan, usaha yang konsisten, serta teladan nyata dari orang tua. Mulai dari memilih pasangan yang baik agamanya, menjaga rezeki halal, hingga membiasakan anak dengan ajaran Islam sejak dini, semuanya merupakan bagian dari ikhtiar.
Dengan izin Allah, doa dan usaha tersebut akan melahirkan anak-anak shalih yang menjadi penyejuk hati, penolong orang tua di akhirat, serta pembawa kebaikan bagi masyarakat.