Septic tank merupakan bagian vital dari sistem sanitasi rumah. Fungsinya menampung dan mengurai limbah domestik sebelum dibuang ke tanah. Sayangnya, banyak orang menganggap septic tank tidak perlu diperhatikan hingga akhirnya muncul masalah seperti mampet, bau menyengat, atau bahkan kebocoran. Padahal, dengan perawatan septic tank yang benar, sistem ini bisa berfungsi optimal selama puluhan tahun tanpa perlu digali atau dikuras terlalu sering.
Artikel ini akan membahas cara perawatan septic tank yang efektif, baik untuk model konvensional maupun bio septic tank, agar lebih awet, bersih, dan ramah lingkungan.
1. Mengapa Perawatan Septic Tank Itu Penting?
Perawatan septic tank bukan hanya soal kenyamanan rumah, tetapi juga kesehatan dan lingkungan. Jika septic tank tidak dirawat dengan benar, beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:
-
Munculnya bau tidak sedap di sekitar kamar mandi atau halaman.
-
Limbah meluap ke permukaan tanah, menyebabkan genangan kotor.
-
Pencemaran air tanah, yang berisiko menimbulkan penyakit seperti diare dan tifus.
-
Kerusakan struktur septic tank, yang memerlukan biaya besar untuk perbaikan.
Dengan melakukan perawatan rutin, kamu tidak hanya menghindari masalah tersebut, tapi juga memperpanjang usia septic tank dan menjaga kualitas sanitasi rumah tetap baik.
2. Kenali Jenis Septic Tank yang Kamu Gunakan
Sebelum melakukan perawatan, penting untuk mengetahui jenis septic tank yang digunakan di rumah, karena cara perawatannya bisa sedikit berbeda:
-
Septic Tank Konvensional:
Terbuat dari bata, beton, atau plastik, bekerja dengan cara mengendapkan limbah padat di dasar dan membiarkan cairan meresap ke tanah. Butuh perawatan berkala seperti pengurasan dan pemeriksaan rembesan. -
Bio Septic Tank Modern:
Menggunakan sistem bioteknologi dengan bakteri pengurai alami yang mempercepat proses dekomposisi. Jenis ini lebih ramah lingkungan dan minim bau, namun tetap memerlukan perawatan agar bakteri pengurai tetap aktif.
3. Langkah-Langkah Perawatan Septic Tank yang Benar
a. Hindari Membuang Sampah Non-Biodegradable
Jangan pernah membuang benda padat seperti tisu, pembalut, plastik, atau puntung rokok ke toilet. Barang-barang tersebut tidak dapat diuraikan dan bisa menyebabkan saluran pembuangan tersumbat, membuat septic tank cepat penuh.
b. Gunakan Air Secukupnya
Terlalu banyak air yang masuk ke sistem septic tank bisa membuat bakteri pengurai tidak bekerja optimal. Gunakan air secara bijak, terutama saat mencuci dan mandi, agar proses penguraian tetap stabil.
c. Gunakan Produk Ramah Septic Tank
Hindari penggunaan bahan kimia keras seperti pemutih, karbol, atau deterjen berlebihan. Zat-zat ini dapat membunuh bakteri baik di dalam septic tank yang berperan mengurai limbah.
Pilihlah pembersih WC dan deterjen yang berlabel “septic safe” agar sistem tetap seimbang.
d. Tambahkan Bakteri Pengurai Secara Berkala
Untuk menjaga efektivitas bio septic tank, tambahkan cairan atau serbuk bakteri pengurai setiap 3–6 bulan sekali. Produk ini membantu mempercepat proses penguraian limbah padat dan mencegah septic tank cepat penuh.
e. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Setiap 1–2 tahun, lakukan pemeriksaan kondisi fisik septic tank:
-
Pastikan tidak ada rembesan atau kebocoran di dinding.
-
Cek apakah saluran pembuangan lancar.
-
Jika muncul bau menyengat, segera lakukan tindakan pembersihan atau hubungi jasa profesional.
f. Pengurasan Secara Berkala
Meskipun septic tank bio bisa bertahan lebih lama tanpa dikuras, sistem konvensional biasanya perlu dikuras setiap 3–5 tahun sekali. Waktu pengurasan bisa berbeda tergantung jumlah penghuni rumah dan volume air limbah harian.
4. Tanda-Tanda Septic Tank Perlu Perawatan
Jangan menunggu sampai masalah besar terjadi. Beberapa tanda bahwa septic tank kamu perlu perhatian segera, antara lain:
-
Air di toilet lambat disiram atau sering meluap.
-
Bau tidak sedap muncul dari saluran pembuangan.
-
Rumput di sekitar area septic tank tumbuh lebih cepat dan hijau (tanda adanya kebocoran limbah).
-
Terdengar bunyi “glug-glug” saat menyiram WC.
Jika salah satu gejala ini terjadi, segera lakukan pemeriksaan atau panggil teknisi khusus untuk mencegah kerusakan lebih parah.
5. Tips Tambahan Agar Septic Tank Awet dan Bebas Bau
-
Hindari parkir kendaraan di atas area septic tank karena bisa merusak struktur di bawah tanah.
-
Pastikan lubang ventilasi septic tank tidak tertutup tanah atau tanaman.
-
Jangan tanam pohon besar terlalu dekat karena akar bisa merusak dinding septic tank.
-
Gunakan air panas sesekali untuk membantu melunakkan lemak dan sisa sabun di pipa.
Dengan perawatan kecil namun rutin seperti ini, septic tank akan lebih tahan lama, bersih, dan tidak menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Perawatan septic tank bukanlah hal yang bisa diabaikan. Baik menggunakan sistem konvensional maupun bio, keduanya membutuhkan perhatian agar tetap berfungsi optimal. Dengan langkah sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan ke toilet, menambahkan bakteri pengurai, dan melakukan pemeriksaan berkala, kamu bisa menghemat biaya perbaikan sekaligus menjaga lingkungan tetap sehat.
Septic tank yang dirawat dengan baik bukan hanya soal kenyamanan rumah, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap sanitasi dan kelestarian lingkungan. Jadi, mulai sekarang, pastikan kamu menjadwalkan perawatan septic tank secara rutin!


