OMAHALIT.COM – Masjid Raya Sheikh Zayed Solo baru beberapa waktu yang lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirate Arab, Mohammed Bin Zayed Al Nahyan.
Tentunya atas peresmian tersebut, Masjid yang megah ini menjadi buah bibir masyarakat, utamanya warganet.
Jika ditelisik lebih dalam, ada keunikan dan keistimewaan dari masjid ini. Keistimewaan tersebut terletak pada desainnya, yang merupakan copyan atau miniatur Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi sana.
Berdasarkan informasi yang diambil dari laman Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kemiripan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dengan kembarannya di Abu Dhabi ini terlihat dari beberapa sisi, yaitu empat menara menjulang, satu kubah utama yang dikelilingi kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan khas Timur Tengah.
BACA JUGA: 7 Karya Arsitektur Ridwan Kamil yang Diakui Dunia
Tidak hanya itu, bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare ini terdiri dari tiga lantai dan dilengkapi dengan lift untuk pengunjung. Bahkan, konon katanya masjid ini memiliki kapasitas daya tampung lebih dari 10.000 jemaah.
Meskipun masjid ini disebut sebagai miniatur Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi sana, nyatanya masjid Sheikh Zayed Solo yang dibangun pada 2021 – 2022 dengan nilai konstruksi sebesar Rp278 miliar itu memiliki perbedaan dan ciri khas sendiri lho.
Misalnya, dalam unggahan akun twitter @jokowi, terlihat bahwa masjid baru yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo itu menggunakan karpet dengan motif batik. Adanya karpet ini tentunya memberikan keunikan tersendiri terhadap masjid dan juga menjadi bentuk akulturasi 2 budaya, yakni antara arsitektur khas Timur Tengah dengan interior bermotif khas Indonesia.
Selain itu, dalam beberapa postingan sejumlah warganet, motif-motif batik lainnya juga terdapat pada marmer yang digunakan di masjid ini. Dominan akan warna putih dan sejumlah warna emas pada titik-titik tertentu seperti di tiang masjid memberikan kesan mewah dan megah yang tiada tara.
BACA JUGA: Pilihan Tema Desain Interior Ruangan Menurut Modelnya
Kemegahan lainnya juga terlihat dari warna emas dari lampu-lampu yang terdapat di dalam masjid dan warna kebiruan yang terdapat di seluruh dinding luar masjid raya Sheikh Zayed Solo ini.
Nah, jika ngomongin terkait dengan arsitektur Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi, sebagaimana dilansir dari laman www.szgmc.gov.ae, arsitektur masjid ini secara umum terkenal dengan warna yang murni karena dilapisi dengan marmer SIVEC dari Makedonia.
Kemudian setiap elemen desain artistik disebutkan mendapatkan pertimbangan dengan cermat dan sesuai dengan keseluruhan visi dari sang masjid. Beberapa kontribusi kunci untuk seni Islam juga dengan mudah ditemukan di masjid ini.
Yang pertama, desain menara memadukan dunia Islam yang luas dan beragam menjadi satu dengan menggabungkan gaya Mamluk, Ottoman, dan Fatimiyah sekaligus.
Kemudian kedua, mengembangkan seni ornamen secara menyeluruh menggunakan marmer multi-warna untuk menciptakan forum artistik yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan bantuan warna alami selain pengembangan teknik canggih dalam dekorasi kolom bermahkota.
BACA JUGA: 4 Hasil Karya Arsitektur Bung Karno Ikonik Indonesia
Mahkota yang ada tidak terletak di bagian atas kolom, tapi di bagian bawah. Teknik ini merupakan bentuk inovatif dalam arsitektur Islam. Hasilnya luar biasa.
Ketiga, memberikan prioritas kepada seni dengan menggunakan warna untuk membuat bentuk artistik asli. Misal warna di dinding, kolom, dan karpet diharmonisasi bersama mengubah masjid menjadi mahakarya artistik dan simfoni warna dan corak.
Yang terakhir yang keempat, menggunakan teknik modern karya artistik kaca dengan membuat mozaik-mozaik, ukiran, dan pasir pecahan kaca yang menampilkan desain simetri dan pengulangan islam tradisional yang menawan.
Nah, gimana rekan alit apakah sudah mendatangi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini? kalau mau tanya-tanya soal arsitektur hunian dan lain-lain bisa yuk dengan tim kami.