Dalam Islam, pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah, melainkan sebuah akad suci yang mengandung tanggung jawab besar, khususnya bagi seorang suami. Islam menempatkan suami sebagai pemimpin rumah tangga, namun kepemimpinan ini tidak bersifat otoriter. Sebaliknya, kepemimpinan dalam Islam sarat dengan nilai kasih sayang, keadilan, dan akhlak mulia.
Adab suami terhadap istri menurut Islam menjadi salah satu kunci utama terciptanya rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Tanpa adab yang baik, hubungan pernikahan mudah diwarnai konflik, ketidakadilan, bahkan kezaliman. Oleh karena itu, memahami dan mengamalkan adab sebagai suami merupakan bagian dari ibadah.
Kedudukan Istri dalam Pandangan Islam
Islam memuliakan perempuan, termasuk dalam posisinya sebagai istri. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa akhlak seorang suami di dalam rumah menjadi tolok ukur kebaikan seorang muslim. Istri bukan pelayan, bukan pula objek kekuasaan, melainkan amanah dari Allah yang harus dijaga kehormatan dan hak-haknya.
1. Memperlakukan Istri dengan Lembut dan Penuh Kasih Sayang
Salah satu adab utama suami terhadap istri adalah bersikap lemah lembut. Islam melarang sikap kasar, baik secara fisik maupun verbal. Ucapan yang menyakitkan hati istri termasuk perbuatan tercela yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.”
(QS. An-Nisa: 19)
Bergaul secara patut mencakup tutur kata yang baik, sikap penuh empati, serta kesediaan mendengarkan keluh kesah istri.
2. Memberi Nafkah Lahir dan Batin dengan Tanggung Jawab
Kewajiban suami dalam Islam yang tidak bisa ditawar adalah memberi nafkah. Nafkah lahir meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan dasar lainnya sesuai kemampuan. Sementara nafkah batin berkaitan dengan perhatian, cinta, dan hubungan suami istri yang sehat.
Menunda atau mengabaikan nafkah padahal mampu termasuk bentuk kezaliman. Islam menekankan bahwa tanggung jawab nafkah adalah amanah, bukan beban semata.
3. Menghargai dan Menghormati Istri sebagai Pasangan Hidup
Adab suami terhadap istri menurut Islam juga tercermin dari sikap menghargai pendapat istri. Islam tidak melarang suami berdiskusi atau bermusyawarah dengan istri, bahkan Rasulullah ﷺ sering meminta pendapat istri-istrinya dalam berbagai urusan.
Menghormati istri berarti:
-
Tidak merendahkan martabatnya
-
Tidak membandingkan dengan perempuan lain
-
Menghargai peran dan pengorbanannya dalam keluarga
4. Bersikap Adil dan Tidak Zalim
Kezaliman dalam rumah tangga bisa muncul dalam banyak bentuk, seperti sikap otoriter, egois, atau manipulatif. Islam menegaskan bahwa kezaliman adalah dosa, terlebih jika dilakukan terhadap orang terdekat.
Suami diperintahkan untuk berlaku adil, baik dalam pembagian waktu, perhatian, maupun keputusan keluarga. Keadilan ini menjadi fondasi ketenangan batin istri dan keharmonisan rumah tangga.
5. Menjaga Kehormatan dan Nama Baik Istri
Adab suami yang sering dilupakan adalah menjaga kehormatan istri, baik di depan umum maupun di lingkungan keluarga. Membuka aib istri kepada orang lain, merendahkannya di depan umum, atau menjadikannya bahan candaan adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Suami juga wajib melindungi istri dari fitnah, gangguan, dan perlakuan tidak adil dari pihak luar, termasuk keluarga besar jika diperlukan.
6. Membimbing Istri dalam Kebaikan dan Ilmu Agama
Sebagai pemimpin keluarga, suami memiliki tanggung jawab untuk membimbing istri dalam urusan agama. Bimbingan ini bukan dengan paksaan, melainkan dengan keteladanan, nasihat yang baik, dan suasana penuh hikmah.
Suami dianjurkan untuk:
-
Mengajak istri shalat dan beribadah
-
Mendorong belajar agama
-
Menjadi contoh akhlak Islami dalam keseharian
7. Sabar Menghadapi Kekurangan Istri
Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk istri. Islam mengajarkan suami untuk bersabar dan fokus pada kelebihan, bukan membesar-besarkan kekurangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai satu sifatnya, maka ia akan menyukai sifat lainnya.”
(HR. Muslim)
Sikap ini menumbuhkan rasa syukur dan mencegah konflik berkepanjangan.
8. Menjadi Teladan Akhlak di Dalam Rumah
Adab suami terhadap istri menurut Islam pada akhirnya bermuara pada akhlak. Suami yang baik bukan hanya taat di masjid, tetapi juga berakhlak mulia di rumah. Keteladanan suami akan membentuk suasana rumah yang tenang, penuh cinta, dan bernilai ibadah.
Adab suami terhadap istri menurut Islam bukan sekadar teori, melainkan pedoman hidup yang jika diamalkan akan menghadirkan ketenangan dan keberkahan dalam rumah tangga. Dengan kelembutan, tanggung jawab, keadilan, dan akhlak mulia, seorang suami tidak hanya membahagiakan istrinya, tetapi juga sedang menapaki jalan menuju ridha Allah SWT.
Rumah tangga yang sakinah tidak dibangun dari kesempurnaan, melainkan dari komitmen untuk saling memperbaiki diri sesuai tuntunan Islam.


