Dewasa ini terbatasnya uang sudah tidak relevan lagi sebagai alasan memiliki rumah berukuran mungil. Keterbatasan lahan, apalagi di kota-kota besar, menuntut masyarakat untuk berhemat dalam mendirikan rumah. Bahkan masyarakat di perkotaan cenderung ingin memiliki rumah yang praktis dan multifungsi, tetapi tetap nyaman untuk ditinggali. Tidak mengherankan jika gaya minimalis kerap digandrungi sehingga rumah-rumah mungil pun tetap mempunyai seabrek fungsi. Akan tetapi, yang jelas dalam rumah mungil hanya terdapat fungsi pokok rumah. Living in the box, mungkin itulah ungkapan yang cocok.
Kini rumah mungil tidak selalu berarti kaku, sumpek, dan sempit. Sebenarnya, rumah mungil dapat ditata dengan interior yang tepat agar nyaman dan terkesan lapang.
Pertama
Jadikanlah rumah mungil sebagai cerminan gaya hidup kita. Maksudnya, sesuaikanlah desain interior rumah kita dengan karakter dan gaya hidup kita sehari-hari. Orang yang suka membawa pekerjaan ke rumah bisa saja menata ruang kerjanya sedikit berbeda dengan desain ruangan lainnya. Ini dilakukan agar mereka dapat bekerja senyaman mungkin.
Lain “si tukang kerja”, lain pula “si tukang mandi”. Misalnya, seorang seniman yang senang berlama-lama di kamar mandi karena kerap mendapat inspirasi di sana bisa menambahkan aksesori dan fungsi tambahan pada ruangan. Aksesori tambahan itu akhirnya bisa berfungsi sebagai sarana untuk bekerja.
Kedua
Ruangan yang sempit dapat memberikan kesan yang luas jika kita mempertimbangkan pilihan warna cat, keberadaan cermin dan kaca, serta minimnya aksesori. Warna senada atau yang masih satu turunan sebaiknya menjadi pilihan kita ketika mengecat rumah. Jadi jangan memilih warna-warna yang gelap karena akan memberikan kesan sempit pada ruangan. Pilihlah warna yang dapat memberikan kesan ringan dan teduh.
Namun, patut diingat, pilihan warna cat ini pun harus disesuaikan dengan fungsi ruangan. Warna yang lembut dan ringan, seperti biru dan ungu, kurang cocok untuk ruangan belajar anak karena akan memberikan kesan teduh. Akibatnya, anak akan kurang bergairah belajar. Merah dan oranye, yang bersifat ceria serta riang, adalah contoh warna yang justru cocok untuk kondisi belajar anak.
Ketiga
Faktor pencahayaan dari lampu pun tidak sepatutnya dilupakan. Cahaya lampu hanya ada dua, yaitu kuning dan putih. Cahaya putih dari lampu neon, misalnya, lebih memberikan kesan dingin, formal, dan tidak alami. Adapun warna kuning berkesan lebih hangat, segar, alami, dan romantis.
Keempat
Sementara itu, kaca yang membatasi bagian dalam rumah dengan ruangan di luarnya pun memengaruhi kesan pandangan yang ditimbulkan. Selain itu, adanya kaca membuat sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan. Nuansa ruangan dapat mengalir ringan jika sinar matahari leluasa masuk dan pandangan mata lepas ke halaman.
Kelima
Unsur penyekat untuk memisahkan satu ruangan dengan yang lainnya juga dapat memberikan kesan kaku dan sempit. Sebaiknya hindari unsur penyekat yang terlalu banyak. Buffet kecil atau bahkan sofa bisa dijadikan media penyekat ruangan. Jika kita memiliki rumah yang mungil, sebaiknya pula memilih furnitur yang fungsional dan simpel. Furnitur yang dipilih pun dianjurkan memiliki warna yang mendekati warna dinding sehingga tidak terkesan berat dan sempit. Unsur-unsur alam, seperti pepohonan dan tanaman bunga, dapat pula ditambahkan untuk memberikan kesegaran pada ruangan.
Keenam
Memanfaatkan ruang-ruang kosong yang ada di desain interior rumah untuk menaruh barang-barang Misalnya, ruang di bawah wastafel yang biasa kosong dapat dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa jenis barang. Kemudian ruang kosong sekitar satu meter di bawah plafon pun dapat lebih difungsikan. Selain itu juga dinding rumah pun dapat dimanfaatkan. Kita bisa saja membuat rak buku di dinding rumah. Namun, warna rak pun jangan terlalu kontras dengan warna dinding yang ada.
Dalam perkembangan selanjutnya, tentunya desain interior rumah mungil pun akan berubah karena bertambahnya beberapa hal. Bertambahnya anggota dan aktivitas keluarga, kebutuhan ruang, dan peningkatan kualitas hidup adalah beberapa di antaranya. Akan tetapi, yang perlu diingat dalam merenovasi adalah mengenali rumah kita terlebih dulu, menghitung kebutuhan ruang, dan menentukan skala prioritas.
Konsultan Arsitek & Interior: Pilihlah yang Terbaik!
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai 6 Tips Menyiasati Rumah Mungil Agar Terkesan Nyaman dan Lapang, kami sarankan untuk berkonsultasi dengan Omahalit, perusahaan konsultan arsitek & desain interior di Pekalongan, Batang dan Pemalang dengan pengalaman puluhan tahun baik pekerjaan hunian maupun bangunan komersial.
Omahalit Architecture & Interior Design Consultant melayani:
- Jasa interior rumah
- Jasa renovasi rumah
- Pembuatan kitchen set
- Pembuatan furniture custom sesuai ukuran
- Jasa desain rumah dan gambar kerja
- Jasa kontraktor rumah
- Dsb
Area kerja kami untuk pekerjaan kontraktor dan renovasi interior adalah di Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Pemalang, Tegal, Brebes dan Slawi, namun demikian kami juga membantu customer kami untuk pekerjaan desain arsitektur rumah seluruh Indonesia. Hubungi kami melalui kontak WA: atau melalui kontak.